وَمَاكَانَلَهٗعَلَيْهِمْمِّنْسُلْطَانٍاِلَّالِنَعْلَمَمَنْيُّؤْمِنُبِالْاٰخِرَةِمِمَّنْهُوَمِنْهَافِيْشَكٍّوَرَبُّكَعَلٰىكُلِّشَيْءٍحَفِيْظٌ٢١
wamaa kaana lahu 'alayhim min sulthaanin illaa lina'lama man yu'minu bil‑aakhirati mimman huwa minhaa fii syakkin warabbuka 'alaa kulli syay‑in hafiizhun
Dan tidak ada kekuasaan (Iblis) terhadap mereka, melainkan hanya agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya akhirat dan siapa yang masih ragu-ragu tentang (akhirat) itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu. [21]
— Kementerian Agama Republik Indonesia