وَالَّذِيْنَيَرْمُوْنَاَزْوَاجَهُمْوَلَمْيَكُنْلَّهُمْشُهَدَاۤءُاِلَّآاَنْفُسُهُمْفَشَهَادَةُاَحَدِهِمْاَرْبَعُشَهٰدٰتٍبِاللّٰهِاِنَّهٗلَمِنَالصّٰدِقِيْنَ٦
waalladziina yarmuuna azwaajahum walam yakun lahum syuhadaa‑u illaa anfusuhum fasyahaadatu ahadihim arba'u syahaadaatin billaahi innahu lamina alshshaadiqiina
Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian masing-masing orang itu ialah empat kali bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang berkata benar. [6]
— Kementerian Agama Republik Indonesia