فَجَعَلَهُمْجُذَاذًااِلَّاكَبِيْرًالَّهُمْلَعَلَّهُمْاِلَيْهِيَرْجِعُوْنَ٥٨
faja'alahum judzadzan illaa kabiiran lahum la'allahum ilayhi yarji'uuna
Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. [58]
— Kementerian Agama Republik Indonesia