لَوْاَرَدْنَآاَنْنَّتَّخِذَلَهْوًالَّاتَّخَذْنٰهُمِنْلَّدُنَّآاِنْكُنَّافٰعِلِيْنَ١٧
law aradnaa an nattakhidza lahwan lattakhadznaahu min ladunnaa in kunnaa faa'iliina
Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian. [17]
— Kementerian Agama Republik Indonesia