وَجَعَلْنَاالَّيْلَوَالنَّهَارَاٰيَتَيْنِفَمَحَوْنَآاٰيَةَالَّيْلِوَجَعَلْنَآاٰيَةَالنَّهَارِمُبْصِرَةًلِّتَبْتَغُوْافَضْلًامِّنْرَّبِّكُمْوَلِتَعْلَمُوْاعَدَدَالسِّنِيْنَوَالْحِسَابَوَكُلَّشَيْءٍفَصَّلْنٰهُتَفْصِيْلًا١٢
waja'alnaa allayla waalnnahaara aayatayni famahawnaa aayata allayli waja'alnaa aayata alnnahaari mubshiratan litabtaghuu fadhlan min rabbikum walita'lamuu 'adada alssiniina waalhisaaba wakulla syay‑in fashshalnaahu tafshiilaan
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. [12]
— Kementerian Agama Republik Indonesia