قُلْهَلْتَرَبَّصُوْنَبِنَآاِلَّآاِحْدَىالْحُسْنَيَيْنِوَنَحْنُنَتَرَبَّصُبِكُمْاَنْيُّصِيْبَكُمُاللّٰهُبِعَذَابٍمِّنْعِنْدِهٖٓاَوْبِاَيْدِيْنَافَتَرَبَّصُوْٓااِنَّامَعَكُمْمُّتَرَبِّصُوْنَ٥٢
qul hal tarabbashuuna binaa illaa ihdaa alhusnayayni wanahnu natarabbashu bikum an yushiibakumu allaahu bi'adzaabin min 'indihi aw bi‑aydiinaa fatarabbashuu innaa ma'akum mutarabbishuuna
Katakanlah (Muhammad), "Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan kami. Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu." [52]
— Kementerian Agama Republik Indonesia