وَمَاهُوَعَلَىالْغَيْبِبِضَنِيْنٍ٢٤
wamaa huwa 'alaa alghaybi bidhaniinin
Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib. [24]
— Kementerian Agama Republik Indonesia