اِذْاَنْتُمْبِالْعُدْوَةِالدُّنْيَاوَهُمْبِالْعُدْوَةِالْقُصْوٰىوَالرَّكْبُاَسْفَلَمِنْكُمْوَلَوْتَوَاعَدْتُّمْلَاخْتَلَفْتُمْفِىالْمِيْعٰدِوَلٰكِنْلِّيَقْضِيَاللّٰهُاَمْرًاكَانَمَفْعُوْلًالِّيَهْلِكَمَنْهَلَكَعَنْبَيِّنَةٍوَّيَحْيٰىمَنْحَيَّعَنْبَيِّنَةٍوَاِنَّاللّٰهَلَسَمِيْعٌعَلِيْمٌ٤٢
idz antum bil'udwati alddunyaa wahum bil'udwati alqushwaa waalrrakbu asfala minkum walaw tawaa'adtum lakhtalaftum fii almii'aadi walaakin liyaqdhiya allaahu amran kaana maf'uulan liyahlika man halaka 'an bayyinatin wayahyaa man hayya 'an bayyinatin wa‑inna allaaha lasamii'un 'aliimun
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. [42]
— Kementerian Agama Republik Indonesia