وَاذْكُرُوْٓااِذْاَنْتُمْقَلِيْلٌمُّسْتَضْعَفُوْنَفِىالْاَرْضِتَخَافُوْنَاَنْيَّتَخَطَّفَكُمُالنَّاسُفَاٰوٰىكُمْوَاَيَّدَكُمْبِنَصْرِهٖوَرَزَقَكُمْمِّنَالطَّيِّبٰتِلَعَلَّكُمْتَشْكُرُوْنَ٢٦
wa‑udzkuruu idz antum qaliilun mustadh'afuuna fii al‑ardhi takhaafuuna an yatakhaththafakumu alnnaasu fa‑aawaakum wa‑ayyadakum binashrihi warazaqakum mina alththayyibaati la'allakum tasykuruuna
Dan ingatlah ketika kamu (para Muhajirin) masih (berjumlah) sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah), dan kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur. [26]
— Kementerian Agama Republik Indonesia