يُبَصَّرُوْنَهُمْيَوَدُّالْمُجْرِمُلَوْيَفْتَدِيْمِنْعَذَابِيَوْمِىِٕذٍبِبَنِيْهِ١١
yubashsharuunahum yawaddu almujrimu law yaftadii min 'adzaabi yawmi‑idzin bibaniihi
sedang mereka saling melihat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya, [11]
— Kementerian Agama Republik Indonesia