وَاِذْقِيْلَلَهُمُاسْكُنُوْاهٰذِهِالْقَرْيَةَوَكُلُوْامِنْهَاحَيْثُشِئْتُمْوَقُوْلُوْاحِطَّةٌوَّادْخُلُواالْبَابَسُجَّدًانَّغْفِرْلَكُمْخَطِيْۤـٰٔتِكُمْسَنَزِيْدُالْمُحْسِنِيْنَ١٦١
wa‑idz qiila lahumu uskunuu haadzihi alqaryata wakuluu minhaa haytsu syi'tum waquuluu hiththatun wa‑udkhuluu albaaba sujjadan naghfir lakum khathii‑aatikum sanaziidu almuhsiniina
Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil), "Diamlah di negeri ini (Baitulmaqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki." Dan katakanlah, “Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu.” Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik. [161]
— Kementerian Agama Republik Indonesia