وَجَاۤءَفِرْعَوْنُوَمَنْقَبْلَهٗوَالْمُؤْتَفِكٰتُبِالْخَاطِئَةِ٩
wajaa‑a fir'awnu waman qablahu waalmu'tafikaatu bilkhaathi‑ati
Kemudian datang Fir‘aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar. [9]
— Kementerian Agama Republik Indonesia