بِسْمِاللّٰهِالرَّحْمٰنِالرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
يٰٓاَيُّهَاالنَّبِيُّلِمَتُحَرِّمُمَآاَحَلَّاللّٰهُلَكَتَبْتَغِيْمَرْضَاتَاَزْوَاجِكَوَاللّٰهُغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ١
Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. [1]
قَدْفَرَضَاللّٰهُلَكُمْتَحِلَّةَاَيْمَانِكُمْوَاللّٰهُمَوْلٰىكُمْوَهُوَالْعَلِيْمُالْحَكِيْمُ٢
Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui, Mahabijaksana. [2]
وَاِذْاَسَرَّالنَّبِيُّاِلٰىبَعْضِاَزْوَاجِهٖحَدِيْثًافَلَمَّانَبَّاَتْبِهٖوَاَظْهَرَهُاللّٰهُعَلَيْهِعَرَّفَبَعْضَهٗوَاَعْرَضَعَنْبَعْضٍفَلَمَّانَبَّاَهَابِهٖقَالَتْمَنْاَنْۢبَاَكَهٰذَاقَالَنَبَّاَنِيَالْعَلِيْمُالْخَبِيْرُ٣
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, "Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.” [3]