وَلَوْجَعَلْنٰهُمَلَكًالَّجَعَلْنٰهُرَجُلًاوَّلَلَبَسْنَاعَلَيْهِمْمَّايَلْبِسُوْنَ٩
walaw ja'alnaahu malakan laja'alnaahu rajulan walalabasnaa 'alayhim maa yalbisuuna
Dan sekiranya rasul itu Kami jadikan (dari) malaikat, pastilah Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan (dengan demikian) pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu. [9]
— Kementerian Agama Republik Indonesia