وَمِنْاٰبَاۤىِٕهِمْوَذُرِّيّٰتِهِمْوَاِخْوَانِهِمْوَاجْتَبَيْنٰهُمْوَهَدَيْنٰهُمْاِلٰىصِرَاطٍمُّسْتَقِيْمٍ٨٧
wamin aabaa‑ihim wadzurriyyaatihim wa‑ikhwaanihim wajtabaynaahum wahadaynaahum ilaa shiraathin mustaqiimin
(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus. [87]
— Kementerian Agama Republik Indonesia