وَلَاتَطْرُدِالَّذِيْنَيَدْعُوْنَرَبَّهُمْبِالْغَدٰوةِوَالْعَشِيِّيُرِيْدُوْنَوَجْهَهٗمَاعَلَيْكَمِنْحِسَابِهِمْمِّنْشَيْءٍوَّمَامِنْحِسَابِكَعَلَيْهِمْمِّنْشَيْءٍفَتَطْرُدَهُمْفَتَكُوْنَمِنَالظّٰلِمِيْنَ٥٢
walaa tathrudi alladziina yad'uuna rabbahum bilghadaati waal'asyiyyi yuriiduuna wajhahu maa 'alayka min hisaabihim min syay‑in wamaa min hisaabika 'alayhim min syay‑in fatathrudahum fatakuuna mina alzhzhaalimiina
Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari, mereka mengharapkan keridaan-Nya. Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan engkau (berhak) mengusir mereka, sehingga engkau termasuk orang-orang yang zalim. [52]
— Kementerian Agama Republik Indonesia