لَاشَرِيْكَلَهٗوَبِذٰلِكَاُمِرْتُوَاَنَا۠اَوَّلُالْمُسْلِمِيْنَ١٦٣
laa syariika lahu wabidzaalika umirtu wa‑anaa awwalu almuslimiina
tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)." [163]
— Kementerian Agama Republik Indonesia