قُلْاَغَيْرَاللّٰهِاَتَّخِذُوَلِيًّافَاطِرِالسَّمٰوٰتِوَالْاَرْضِوَهُوَيُطْعِمُوَلَايُطْعَمُقُلْاِنِّيْٓاُمِرْتُاَنْاَكُوْنَاَوَّلَمَنْاَسْلَمَوَلَاتَكُوْنَنَّمِنَالْمُشْرِكِيْنَ١٤
qul aghayra allaahi attakhidzu waliyyan faathiri alssamaawaati waal‑ardhi wahuwa yuth'imu walaa yuth'amu qul innii umirtu an akuuna awwala man aslama walaa takuunanna mina almusyrikiina
Katakanlah (Muhammad), "Apakah aku akan menjadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?" Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang yang pertama berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.” [14]
— Kementerian Agama Republik Indonesia