وَلَاتَأْكُلُوْامِمَّالَمْيُذْكَرِاسْمُاللّٰهِعَلَيْهِوَاِنَّهٗلَفِسْقٌوَاِنَّالشَّيٰطِيْنَلَيُوْحُوْنَاِلٰٓىاَوْلِيَاۤىِٕهِمْلِيُجَادِلُوْكُمْوَاِنْاَطَعْتُمُوْهُمْاِنَّكُمْلَمُشْرِكُوْنَ١٢١
walaa ta'kuluu mimmaa lam yudzkari ismu allaahi 'alayhi wa‑innahu lafisqun wa‑inna alsysyayaathiina layuuhuuna ilaa awliyaa‑ihim liyujaadiluukum wa‑in atha'tumuuhum innakum lamusyrikuuna
Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan) yang (ketika disembelih) tidak disebut nama Allah, perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu. Dan jika kamu menuruti mereka, tentu kamu telah menjadi orang musyrik. [121]
— Kementerian Agama Republik Indonesia