وَلَاتَسُبُّواالَّذِيْنَيَدْعُوْنَمِنْدُوْنِاللّٰهِفَيَسُبُّوااللّٰهَعَدْوًابِغَيْرِعِلْمٍكَذٰلِكَزَيَّنَّالِكُلِّاُمَّةٍعَمَلَهُمْثُمَّاِلٰىرَبِّهِمْمَّرْجِعُهُمْفَيُنَبِّئُهُمْبِمَاكَانُوْايَعْمَلُوْنَ١٠٨
walaa tasubbuu alladziina yad'uuna min duuni allaahi fayasubbuu allaaha 'adwan bighayri 'ilmin kadzaalika zayyannaa likulli ummatin 'amalahum tsumma ilaa rabbihim marji'uhum fayunabbi‑uhum bimaa kaanuu ya'maluuna
Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. [108]
— Kementerian Agama Republik Indonesia