وَاِنْيَّرَوْااٰيَةًيُّعْرِضُوْاوَيَقُوْلُوْاسِحْرٌمُّسْتَمِرٌّ٢
wa‑in yaraw aayatan yu'ridhuu wayaquuluu sihrun mustamirrun
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." [2]
— Kementerian Agama Republik Indonesia