فَاَقْبَلَتِامْرَاَتُهٗفِيْصَرَّةٍفَصَكَّتْوَجْهَهَاوَقَالَتْعَجُوْزٌعَقِيْمٌ٢٩
fa‑aqbalati imra‑atuhu fii sharratin fashakkat wajhahaa waqaalat 'ajuuzun 'aqiimun
Kemudian istrinya datang memekik (tercengang) lalu menepuk wajahnya sendiri seraya berkata, "(Aku ini) seorang perempuan tua yang mandul." [29]
— Kementerian Agama Republik Indonesia