۞وَاتْلُعَلَيْهِمْنَبَاَابْنَيْاٰدَمَبِالْحَقِّاِذْقَرَّبَاقُرْبَانًافَتُقُبِّلَمِنْاَحَدِهِمَاوَلَمْيُتَقَبَّلْمِنَالْاٰخَرِقَالَلَاَقْتُلَنَّكَقَالَاِنَّمَايَتَقَبَّلُاللّٰهُمِنَالْمُتَّقِيْنَ٢٧
wa‑utlu 'alayhim naba‑a ibnay aadama bilhaqqi idz qarrabaa qurbaanan fatuqubbila min ahadihimaa walam yutaqabbal mina al‑aakhari qaala la‑aqtulannaka qaala innamaa yataqabbalu allaahu mina almuttaqiina
Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti membunuhmu!" Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.” [27]
— Kementerian Agama Republik Indonesia