وَالَّذِيْنَيُحَاۤجُّوْنَفِىاللّٰهِمِنْبَعْدِمَااسْتُجِيْبَلَهٗحُجَّتُهُمْدَاحِضَةٌعِنْدَرَبِّهِمْوَعَلَيْهِمْغَضَبٌوَّلَهُمْعَذَابٌشَدِيْدٌ١٦
waalladziina yuhaajjuuna fii allaahi min ba'di maa istujiiba lahu hujjatuhum dhaahidhatun 'inda rabbihim wa'alayhim ghadhabun walahum 'adzaabun syadiidun
Dan orang-orang yang berbantah-bantah tentang (agama) Allah setelah (agama itu) diterima, perbantahan mereka itu sia-sia di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan mereka mendapat azab yang sangat keras. [16]
— Kementerian Agama Republik Indonesia