وَمَااخْتَلَفْتُمْفِيْهِمِنْشَيْءٍفَحُكْمُهٗٓاِلَىاللّٰهِذٰلِكُمُاللّٰهُرَبِّيْعَلَيْهِتَوَكَّلْتُوَاِلَيْهِاُنِيْبُ١٠
wamaa ikhtalaftum fiihi min syay‑in fahukmuhu ilaa allaahi dzaalikumu allaahu rabbii 'alayhi tawakkaltu wa‑ilayhi uniibu
Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya (terserah) kepada Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali. [10]
— Kementerian Agama Republik Indonesia