وَقَالُوْالِجُلُوْدِهِمْلِمَشَهِدْتُّمْعَلَيْنَاقَالُوْٓااَنْطَقَنَااللّٰهُالَّذِيْٓاَنْطَقَكُلَّشَيْءٍوَّهُوَخَلَقَكُمْاَوَّلَمَرَّةٍوَّاِلَيْهِتُرْجَعُوْنَ٢١
waqaaluu lijuluudihim lima syahidtum 'alaynaa qaaluu anthaqanaa allaahu alladzii anthaqa kulla syay‑in wahuwa khalaqakum awwala marratin wa‑ilayhi turja'uuna
Dan mereka berkata kepada kulit mereka, "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" (Kulit) mereka men-jawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” [21]
— Kementerian Agama Republik Indonesia