ضَرَبَاللّٰهُمَثَلًارَّجُلًافِيْهِشُرَكَاۤءُمُتَشَاكِسُوْنَوَرَجُلًاسَلَمًالِّرَجُلٍهَلْيَسْتَوِيٰنِمَثَلًااَلْحَمْدُلِلّٰهِبَلْاَكْثَرُهُمْلَايَعْلَمُوْنَ٢٩
dharaba allaahu matsalan rajulan fiihi syurakaa‑u mutasyaakisuuna warajulan salaman lirajulin hal yastawiyaani matsalan alhamdu lillaahi bal aktsaruhum laa ya'lamuuna
Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (hamba sahaya) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan, dan seorang hamba sahaya yang menjadi milik penuh dari seorang (saja). Adakah kedua hamba sahaya itu sama keadaannya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. [29]
— Kementerian Agama Republik Indonesia