وَاللّٰهُخَلَقَكُمْمِّنْتُرَابٍثُمَّمِنْنُّطْفَةٍثُمَّجَعَلَكُمْاَزْوَاجًاوَمَاتَحْمِلُمِنْاُنْثٰىوَلَاتَضَعُاِلَّابِعِلْمِهٖوَمَايُعَمَّرُمِنْمُّعَمَّرٍوَّلَايُنْقَصُمِنْعُمُرِهٖٓاِلَّافِيْكِتٰبٍاِنَّذٰلِكَعَلَىاللّٰهِيَسِيْرٌ١١
waallaahu khalaqakum min turaabin tsumma min nuthfatin tsumma ja'alakum azwaajan wamaa tahmilu min untsaa walaa tadha'u illaa bi'ilmihi wamaa yu'ammaru min mu'ammarin walaa yunqashu min 'umurihi illaa fii kitaabin inna dzaalika 'alaa allaahi yasiirun
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. [11]
— Kementerian Agama Republik Indonesia