لَايَحِلُّلَكَالنِّسَاۤءُمِنْبَعْدُوَلَآاَنْتَبَدَّلَبِهِنَّمِنْاَزْوَاجٍوَّلَوْاَعْجَبَكَحُسْنُهُنَّاِلَّامَامَلَكَتْيَمِيْنُكَوَكَانَاللّٰهُعَلٰىكُلِّشَيْءٍرَّقِيْبًا٥٢
laa yahillu laka alnnisaa‑u min ba'du walaa an tabaddala bihinna min azwaajin walaw a'jabaka husnuhunna illaa maa malakat yamiinuka wakaana allaahu 'alaa kulli syay‑in rraqiibaan
Tidak halal bagimu (Muhammad) menikahi perempuan-perempuan (lain) setelah itu, dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang engkau miliki. Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. [52]
— Kementerian Agama Republik Indonesia