وَمِنَالنَّاسِمَنْيَّشْتَرِيْلَهْوَالْحَدِيْثِلِيُضِلَّعَنْسَبِيْلِاللّٰهِبِغَيْرِعِلْمٍوَّيَتَّخِذَهَاهُزُوًااُولٰۤىِٕكَلَهُمْعَذَابٌمُّهِيْنٌ٦
wamina alnnaasi man yasytarii lahwa alhadiitsi liyudhilla 'an sabiili allaahi bighayri 'ilmin wayattakhidzahaa huzuwan ulaa‑ika lahum 'adzaabun muhiinun
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. [6]
— Kementerian Agama Republik Indonesia