يَّوْمَتَبْيَضُّوُجُوْهٌوَّتَسْوَدُّوُجُوْهٌفَاَمَّاالَّذِيْنَاسْوَدَّتْوُجُوْهُهُمْاَكَفَرْتُمْبَعْدَاِيْمَانِكُمْفَذُوْقُواالْعَذَابَبِمَاكُنْتُمْتَكْفُرُوْنَ١٠٦
yawma tabyadhdhu wujuuhun wataswaddu wujuuhun fa‑ammaa alladziina iswaddat wujuuhuhum akafartum ba'da iimaanikum fadzuuquu al'adzaaba bimaa kuntum takfuruuna
pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatakan), "Mengapa kamu kafir setelah beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu." [106]
— Kementerian Agama Republik Indonesia