اَحَسِبَالنَّاسُاَنْيُّتْرَكُوْٓااَنْيَّقُوْلُوْٓااٰمَنَّاوَهُمْلَايُفْتَنُوْنَ٢
ahasiba alnnaasu an yutrakuu an yaquuluu aamannaa wahum laa yuftanuuna
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji? [2]
— Kementerian Agama Republik Indonesia