قَالَاِنِّيْٓاُرِيْدُاَنْاُنْكِحَكَاِحْدَىابْنَتَيَّهٰتَيْنِعَلٰٓىاَنْتَأْجُرَنِيْثَمٰنِيَحِجَجٍفَاِنْاَتْمَمْتَعَشْرًافَمِنْعِنْدِكَوَمَآاُرِيْدُاَنْاَشُقَّعَلَيْكَسَتَجِدُنِيْٓاِنْشَاۤءَاللّٰهُمِنَالصّٰلِحِيْنَ٢٧
qaala innii uriidu an unkihaka ihdaa ibnatayya haatayni 'alaa an ta'juranii tsamaaniya hijajin fa‑in atmamta 'asyran famin 'indika wamaa uriidu an asyuqqa 'alayka satajidunii in syaa‑a allaahu mina alshshaalihiina
Dia (Syekh Madyan) berkata, "Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik." [27]
— Kementerian Agama Republik Indonesia