قَالُوْاتَقَاسَمُوْابِاللّٰهِلَنُبَيِّتَنَّهٗوَاَهْلَهٗثُمَّلَنَقُوْلَنَّلِوَلِيِّهٖمَاشَهِدْنَامَهْلِكَاَهْلِهٖوَاِنَّالَصٰدِقُوْنَ٤٩
qaaluu taqaasamuu billaahi lanubayyitannahu wa‑ahlahu tsumma lanaquulanna liwaliyyihi maa syahidnaa mahlika ahlihi wa‑innaa lashaadiquuna
Mereka berkata, "Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, dan sungguh, kita orang yang benar." [49]
— Kementerian Agama Republik Indonesia