وَجَحَدُوْابِهَاوَاسْتَيْقَنَتْهَآاَنْفُسُهُمْظُلْمًاوَّعُلُوًّافَانْظُرْكَيْفَكَانَعَاقِبَةُالْمُفْسِدِيْنَ١٤
wajahaduu bihaa wastayqanat‑haa anfusuhum zhulman wa'uluwwan faunzhur kayfa kaana 'aaqibatu almufsidiina
Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. [14]
— Kementerian Agama Republik Indonesia