وَقَالُوْٓااَسَاطِيْرُالْاَوَّلِيْنَاكْتَتَبَهَافَهِيَتُمْلٰىعَلَيْهِبُكْرَةًوَّاَصِيْلًا٥
waqaaluu asaathiiru al‑awwaliina iktatabahaa fahiya tumlaa 'alayhi bukratan wa‑ashiilaan
Dan mereka berkata, "(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang." [5]
— Kementerian Agama Republik Indonesia