فَقَالُوْٓااَنُؤْمِنُلِبَشَرَيْنِمِثْلِنَاوَقَوْمُهُمَالَنَاعٰبِدُوْنَ٤٧
faqaaluu anu'minu libasyarayni mitslinaa waqawmuhumaa lanaa 'aabiduuna
Maka mereka berkata, "Apakah (pantas) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita, padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?" [47]
— Kementerian Agama Republik Indonesia