اَفَلَايَرَوْنَاَلَّايَرْجِعُاِلَيْهِمْقَوْلًاوَّلَايَمْلِكُلَهُمْضَرًّاوَّلَانَفْعًا٨٩
afalaa yarawna allaa yarji'u ilayhim qawlan walaa yamliku lahum dharran walaa naf'aan
Maka tidakkah mereka memperhatikan bahwa (patung anak sapi itu) tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak kuasa menolak mudarat mau-pun mendatangkan manfaat kepada mereka? [89]
— Kementerian Agama Republik Indonesia