وَلَوْاَنَّآاَهْلَكْنٰهُمْبِعَذَابٍمِّنْقَبْلِهٖلَقَالُوْارَبَّنَالَوْلَآاَرْسَلْتَاِلَيْنَارَسُوْلًافَنَتَّبِعَاٰيٰتِكَمِنْقَبْلِاَنْنَّذِلَّوَنَخْزٰى١٣٤
walaw annaa ahlaknaahum bi'adzaabin min qablihi laqaaluu rabbanaa lawlaa arsalta ilaynaa rasuulan fanattabi'a aayaatika min qabli an nadzilla wanakhzaa
Dan kalau mereka Kami binasakan dengan suatu siksaan sebelumnya (Al-Qur'an itu diturunkan), tentulah mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina dan rendah?" [134]
— Kementerian Agama Republik Indonesia