وَاِذْوٰعَدْنَامُوْسٰىٓاَرْبَعِيْنَلَيْلَةًثُمَّاتَّخَذْتُمُالْعِجْلَمِنْبَعْدِهٖوَاَنْتُمْظٰلِمُوْنَ٥١
wa‑idz waa'adnaa muusaa arba'iina laylatan tsumma ittakhadztumu al'ijla min ba'dihi wa‑antum zhaalimuuna
Dan (ingatlah) ketika Kami menjanjikan kepada Musa empat puluh malam. Kemudian kamu (Bani Israil) menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang yang zalim. [51]
— Kementerian Agama Republik Indonesia