وَاِذَاقِيْلَلَهُمْاٰمِنُوْاكَمَآاٰمَنَالنَّاسُقَالُوْٓااَنُؤْمِنُكَمَآاٰمَنَالسُّفَهَاۤءُاَلَآاِنَّهُمْهُمُالسُّفَهَاۤءُوَلٰكِنْلَّايَعْلَمُوْنَ١٣
wa‑idzaa qiila lahum aaminuu kamaa aamana alnnaasu qaaluu anu'minu kamaa aamana alssufahaa‑u alaa innahum humu alssufahaa‑u walaakin laa ya'lamuuna
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!" Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu. [13]
— Kementerian Agama Republik Indonesia