QS. Al-Kahf [18:42]

Para Penghuni Gua

وَاُحِيْطَبِثَمَرِهٖفَاَصْبَحَيُقَلِّبُكَفَّيْهِعَلٰىمَآاَنْفَقَفِيْهَاوَهِيَخَاوِيَةٌعَلٰىعُرُوْشِهَاوَيَقُوْلُيٰلَيْتَنِيْلَمْاُشْرِكْبِرَبِّيْٓاَحَدًا٤٢

wa‑uhiitha bitsamarihi fa‑ashbaha yuqallibu kaffayhi 'alaa maa anfaqa fiihaa wahiya khaawiyatun 'alaa 'uruusyihaa wayaquulu yaalaytanii lam usyrik birabbii ahadaan

Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya (para-para) lalu dia berkata, "Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun." [42]

— Kementerian Agama Republik Indonesia

Bagikan via WhatsappBagikan via FacebookBagikan via Twitter