ثُمَّبَعَثْنٰهُمْلِنَعْلَمَاَيُّالْحِزْبَيْنِاَحْصٰىلِمَالَبِثُوْٓااَمَدًا١٢
tsumma ba'atsnaahum lina'lama ayyu alhizbayni ahshaa limaa labitsuu amadaan
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara ke dua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu). [12]
— Kementerian Agama Republik Indonesia