فَضَرَبْنَاعَلٰٓىاٰذَانِهِمْفِىالْكَهْفِسِنِيْنَعَدَدًا١١
fadharabnaa 'alaa aadzaanihim fii alkahfi siniina 'adadaan
Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama beberapa tahun. [11]
— Kementerian Agama Republik Indonesia