QS. An-Nahl [16:92]

Lebah Madu

وَلَاتَكُوْنُوْاكَالَّتِيْنَقَضَتْغَزْلَهَامِنْبَعْدِقُوَّةٍاَنْكَاثًاتَتَّخِذُوْنَاَيْمَانَكُمْدَخَلًابَيْنَكُمْاَنْتَكُوْنَاُمَّةٌهِيَاَرْبٰىمِنْاُمَّةٍاِنَّمَايَبْلُوْكُمُاللّٰهُبِهٖوَلَيُبَيِّنَنَّلَكُمْيَوْمَالْقِيٰمَةِمَاكُنْتُمْفِيْهِتَخْتَلِفُوْنَ٩٢

walaa takuunuu kaallatii naqadhat ghazlahaa min ba'di quwwatin ankaatsan tattakhidzuuna aymaanakum dakhalan baynakum an takuuna ummatun hiya arbaa min ummatin innamaa yabluukumu allaahu bihi walayubayyinanna lakum yawma alqiyaamati maa kuntum fiihi takhtalifuuna

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali. Kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, dan pasti pada hari Kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. [92]

— Kementerian Agama Republik Indonesia

Bagikan via WhatsappBagikan via FacebookBagikan via Twitter