ذَرْهُمْيَأْكُلُوْاوَيَتَمَتَّعُوْاوَيُلْهِهِمُالْاَمَلُفَسَوْفَيَعْلَمُوْنَ٣
dzarhum ya'kuluu wayatamatta'uu wayulhihimu al‑amalu fasawfa ya'lamuuna
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). [3]
— Kementerian Agama Republik Indonesia