وَهُوَالَّذِيْمَدَّالْاَرْضَوَجَعَلَفِيْهَارَوَاسِيَوَاَنْهٰرًاوَمِنْكُلِّالثَّمَرٰتِجَعَلَفِيْهَازَوْجَيْنِاثْنَيْنِيُغْشِىالَّيْلَالنَّهَارَاِنَّفِيْذٰلِكَلَاٰيٰتٍلِّقَوْمٍيَّتَفَكَّرُوْنَ٣
wahuwa alladzii madda al‑ardha waja'ala fiihaa rawaasiya wa‑anhaaran wamin kulli altstsamaraati ja'ala fiihaa zawjayni itsnayni yughsyii allayla alnnahaara inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna
Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. [3]
— Kementerian Agama Republik Indonesia