فَلَمَّآاَنْجَاۤءَالْبَشِيْرُاَلْقٰىهُعَلٰىوَجْهِهٖفَارْتَدَّبَصِيْرًاقَالَاَلَمْاَقُلْلَّكُمْاِنِّيْٓاَعْلَمُمِنَاللّٰهِمَالَاتَعْلَمُوْنَ٩٦
falammaa an jaa‑a albasyiiru alqaahu 'alaa wajhihi fartadda bashiiran qaala alam aqul lakum innii a'lamu mina allaahi maa laa ta'lamuuna
Maka ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Yakub) berkata, "Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." [96]
— Kementerian Agama Republik Indonesia