قَالَبَلْسَوَّلَتْلَكُمْاَنْفُسُكُمْاَمْرًافَصَبْرٌجَمِيْلٌعَسَىاللّٰهُاَنْيَّأْتِيَنِيْبِهِمْجَمِيْعًااِنَّهٗهُوَالْعَلِيْمُالْحَكِيْمُ٨٣
qaala bal sawwalat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun 'asaa allaahu an ya'tiyanii bihim jamii'an innahu huwa al'aliimu alhakiimu
Dia (Yakub) berkata, "Sebenarnya hanya dirimu sendiri yang memandang baik urusan (yang buruk) itu. Maka (kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku. Sungguh, Dialah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana." [83]
— Kementerian Agama Republik Indonesia