وَجَاۤءُوْعَلٰىقَمِيْصِهٖبِدَمٍكَذِبٍقَالَبَلْسَوَّلَتْلَكُمْاَنْفُسُكُمْاَمْرًافَصَبْرٌجَمِيْلٌوَاللّٰهُالْمُسْتَعَانُعَلٰىمَاتَصِفُوْنَ١٨
wajaa‑uu 'alaa qamiishihi bidamin kadzibin qaala bal sawwalat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun waallaahu almusta'aanu 'alaa maa tashifuuna
Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, "Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." [18]
— Kementerian Agama Republik Indonesia